Selasa, 10 Januari 2012

sekilas tentang Steve Jobs

Jobs lahir di San Francisco, California dan diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs (née Hagopian) dari Mountain View, California, yang menamainya Steven Paul. Paul dan Clara kemudian mengadopsi anak perempuan yang diberi nama Patti. Orang tua biologis Jobs – Abdulfattah Jandali, seorang sarjana berkebangsaan Suriah yang kemudian menjadi profesor ilmu politik, dan Joanne Simpson (née Schieble), seorang sarjana berkebangsaan Amerika Serikat yang kemudian menjadi patolog bahasa wicara yang kemudian menikah, melahirkan dan membesarkan adik biologis Jobs, yaitu novelis Mona Simpson.

Jobs bersekolah di Cupertino Junior High School dan Homestead High School di Cupertino, California, dan sering menghadiri kuliah setelah sekolah di Hewlett-Packard Company di Palo Alto, California. Ia kemudian dipekerjakan di sana dan bekerja bersama Steve Wozniak sebagai karyawan musim panas. Tahun 1972, Jobs lulus dari sekolah menengah atas dan mendaftar masuk Reed College di Portland, Oregon. Meski ia keluar setelah satu semester, ia melanjutkan audit kelasnya di Reed, seperti kelas kaligrafi, dengan tidur di lantai kamar temannya, mengembalikan botol-botol Coke demi mendapatkan uang, dan mendapatkan makanan gratis mingguan di wihara Hare Krishna setempat. Jobs kemudian berkata, "Jika aku tidak menghadiri kuliah tunggal di perguruan tinggi itu, maka Mac tidak akan memiliki beragam huruf cetak ataupun huruf dengan spasi sejajar."

Pada musim gugur 1974, Jobs kembali ke California dan mulai menghadiri petemuan Homebrew Computer Club bersama Wozniak. Ia mengambil pekerjaan sebagai teknisi di Atari, sebuah perusahaan pembuat berbagai permainan video populer, dengan tujuan utama menabung uang untuk melakukan perjalanan spiritual ke India.

Jobs kemudian berangkat ke India untuk mengunjungi Neem Karoli Baba di Kainchi Ashram-nya bersama seorang teman dari Reed College (yang kelak menjadi karyawan Apple pertama), Daniel Kottke, untuk mencari pencerahan spiritual. Ia pulang dalam keadaan menganut agama Buddha dengan kepala tercukur dan mengenakan pakaian tradisional India. Pada waktu itu, Jobs sedang bereksperimen dengan obat psikedelik dan menyebut pengalaman LSD-nya sebagai "satu dari dua atau tiga hal terpenting yang [pernah] dilakukan dalam kehidupan [dirinya]". Ia mengatakan bahwa orang-orang di sekitarnya yang tidak termasuk dalam silsilah lintas budayanya tidak dapat memahami sepenuhnya setiap pemikirannya.

Jobs kembali ke pekerjaan sebelumnya di Atari dan diberikan tugas menciptakan papan sirkuit untuk permainan Breakout. Menurut pendiri Atari Nolan Bushnell, Atari menawarkan $100 untuk setiap chip yang dihapuskan di mesin ini. Jobs punya sedikit ketertarikan atau pengetahuan dalam desain papan sirkuit dan membuat persetujuan dengan Wozniak untuk membagi bonusnya sama rata jika Wozniak mampu meminimalkan jumlah chip. Atari sangat terkejut karena Wozniak mengurangi jumlah chip sebanyak 50 buah, sebuah desain yang sangat ketat sampai-sampai mustahil untuk menciptakannya kembali di jalur perakitan. Pada waktu itu, Jobs memberitahu Wozniak bahwa Atari hanya memberi mereka $700 (bukannya $5000) dan Wozniak pun mendapat bagian $350

Pada akhir 1970-an, Jobs, bersama pendiri pendamping Apple Steve Wozniak, Mike Markkula, dan lainnya, merancang, mengembangkan, dan memasarkan salah satu jajaran komputer pribadi pertama yang sukses secara komersial, yaitu seri Apple II. Pada awal 1980-an, Jobs termasuk orang-orang yang pertama kali melihat potensi komersial dari antarmuka pengguna grafis yang digerakkan tetikus PARC Xerox yang kemudian mendorong pembuatan Macintosh. Setelah kalah melawan keputusan dewan direktur tahun 1984, Jobs mengundurkan diri dari Apple dan mendirikan NeXT, sebuah perusahaan pengembangan platform komputer yang berkecimpung dalam pasar pendidikan tinggi dan bisnis. Pembelian NeXT oleh Apple pada tahun 1996 membawa kembali Jobs ke perusahaan yang ia dirikan bersama, dan ia menjabat sebagai CEO-nya sejak 1997 hingga 2011.

Tahun 1986, ia mengambil alih divisi grafis komputer Lucasfilm Ltd yang kemudian menjadi Pixar Animation Studios. Ia menjadi CEO dan pemegang saham terbesarnya sebanyak 50,1% sampai diambil alih oleh The Walt Disney Company tahun 2006. Karena itu pula Jobs menjadi pemegang saham perorangan terbesar di Disney sebanyak 7% dan anggota Dewan Direktur Disney. Setelah mengundurkan diri sebagai CEO pada 24 Agustus 2011, Jobs terpilih sebagai ketua dewan direktur Apple.

Pada 5 Oktober 2011, Steve Jobs meninggal dunia di California pada usia 56 tahun, tujuh tahun setelah didiagnosis menderita kanker pankreas.Pada waktu kematiannya, ia dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan jenius dalam bidang bisnis, inovasi, dan desain produk, dan orang yang berhasil mengubah wajah dunia modern, merevolusi enam industri yang berbeda, dan "contoh bagi semua kepala eksekutif". Kematiannya ditanggapi secara luas dan dianggap sebagai kehilangan besar bagi dunia oleh para penggemarnya di seluruh dunia.

Buku Rahasia Presentasi Steve Jobs ini ditulis oleh Carmine Gallo yang merupakan seorang ahli komunikasi terkemuka yang juga seorang kolumnis pada businessweek.com, menuliskan setiap detail pesona Steve Jobs di atas panggung. Di mata Gallo, Steve Jobs adalah komunikator paling memukau di dunia. Jobs piawai menyampaikan gagasannya di atas panggung dengan merencanakan, menjawab pertanyaan penting, hingga menyihir dengan kata-kata luar biasa dan inspiratif.

Yoris Sebastian membagi pengalamannya dimana pada awalnya, beliau merasa canggung di depan publik, dan memerlukan bantuan saat ingin melakukan presentasi. Namun, ada suatu ketika dimana Yoris harus melakukan dan membuat presentasi tanpa bantuan kerabat dekatnya dikarenakan berada di luar kota, dan pada saat itu, Yoris melakukan berbagai tahapan dengan membuat sebuah storyboard akan apa yang akan dikemukakan di mata publik. Menguasai presentasi dengan penggunaan storyboard dan bukan berdasarkan poin-poin yang hadir pada presentasi, merupakan cara yang menarik di mata umum, sehingga massa akan memperhatikan setiap presentasinya. Yoris juga menyampaikan bagaimana setiap pembicara harus selalu kontak mata dan melihat akan gerak-gerik penonton yang melihatnya, sehingga harus dapat tanggap dalam menguasai situasi.

Buku  Rahasia Presentasi Steve Jobs: Bagaimana Tampil Luar Biasa Hebat di Depan Setiap Audiens menjabarkan teknik-teknik tertentu yang membuat Jobs menjadi komunikator yang paling memukau di panggung dunia. Dengan memakai presentasi legendaris Jobs sebagai cetak biru, pelatih keterampilan komunikasi Carmine Gallo telah memetakan sebuah kerangka rahasia presentasi yang siap pakai untuk membantu setiap orang merencanakan, menyampaikan, dan memoles presentasi terbaiknya. Beberapa teknik dasar presentasi seorang Steve Jobs yang dijabarkan dalam buku ini antara lain:

    Menciptakan sebuah kisah merek yang menginspirasi
    Menjawab satu pertanyaan yang paling penting
    Melukiskan visi yang spesifik, mudah diingat dan konsisten
    Membuat angka menjadi bermakna
    Menyampaikan momen-momen yang tak terlupakan
    Membangun slide yang memukau secara visual
    Menguasai penampilan di panggung

Setiap bab dalam buku ini memberikan perangkat dan strategi yang bisa diterapkan dalam sebuah presentasi. Dengan memakai presentasi yang benar-benar disampaikan oleh Steve Jobs, Gallo membantu setiap orang untuk mengidentifikasi dan mengadopsi teknik Jobs untuk membuat audiens terpukau dan memberikan pengalaman menarik bagi pelanggan, klien, dan rekan sekerja.

SUMBER : http://www.google.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar