Senin, 05 Maret 2012

sejarah , konsep dan teknologi yang digunakan friendster

SEJARAH

 Sebuah situs yang menyajikan layanan – layanan menarik yang banyak dikunjungi oleh berbagai kalangan masyarakat menjadikan friendster sebagai candu networking dalam dunia maya.
Pada tahun 2002, melalui sebuah konsep lapisan - interaksi terciptalah satu ruang maya revolusioner bernama Friendster.

Friendster adalah sebuah situs yang mengimplementasikan social networking.
Setiap orang dapat mendaftarkan dirinya secara gratis dan mendefinisikan daftar temannya.
Setiap anggota Friendster kemudian dapat melihat daftar teman dari temannya, teman dari teman dari temannya, dan seterusnya.
Intinya adalah dengan cara demikian, seseorang dapat bertemu dengan orang lain yang berhubungan, dan bukan orang yang sepenuhnya tak dikenal.Tahun 2002, Jonathan Abrams menciptakan Friendster.
Ia adalah seorang old former software engineering di Netscape.
Nama Friendster sendiri berasal dari ‘Friend’ dan ‘Napster’.
Pada saat itu Napster memang sudah menolong orang-orang untuk bertukar informasi melalui jaringan maya, dan Friendster melakukan hal yang sama dalam dimensi yang berbeda.

Berawal dari situs-situs dating yang banyak tersebar, Jonathan melihatnya sebagai sesuatu yang ‘creepy’ karena orang-orang yang terhubung tidak dapat ‘melihat satu-sama lain’.
Friendster ia buat dengan tujuan agar masing-masing individu dapat menampilkan profile sehingga interkasi tersebut berjalan lebih terbuka.
Dengan konsep four degrees separation, tiap individu akan berkaitan dengan individu lainya.
Dengan begitu jaringan ‘pertemanan’ akan semakin meluas.

Bayangkan saja, Anda yang memiliki hanya 18 teman saja di Frienster, bias terhubung ke jaringan teman dari 18 teman anda, dan tanpa sadar kit ate;lah terhubung ke lebih dari 15 ribu orang dalam sebuah jaringan teman dalam sekejap. itupun masih dilengkapi dengan berbagai fitur menarik lainnya untuk berkomunikasi.ada pesan personal yang hanya bias dikirim oleh teman dalam jaringan, ada bulletin board yang berisi pesan – pesan yang dapat dibaca oleh teman dalam jaringan, ada pula testimonial, dimana teman – teman anda dapat mengisi kesan – kesan mengenai anda.frienster benar – benar merupakan perpaduan luar biasa antara e-mail, bulletin board, personal web, serta “ jaringan sosial ”.

KONSEP

  Konsep Friendster dibuat berdasarkan lingkaran pertemanan dan teknik berteman yang bervariasi dari individu ke jaringan social dalam komunitas virtual. Friendster memfokuskan pada membantu orang-orang untuk tetap berhubungan dengan teman-teman dan menemukan orang-orang dan hal-hal baru yang penting bagi mereka. Orang dewasa berusia di atas 18 tahun yang mengakses Internet memilih Friendster untuk berhubungan dengan teman, keluarga, sekolah, kelompok sosial, kegiatan dan minat. Friendster bangga dapat menghadirkan lingkungan ramah interaktif yang mudah digunakan, tempat pengguna terhubung secara mudah dengan siapa saja di seluruh dunia.

TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN

  Dari sisi teknologi, konsep Web 2.0 membawa perubahan pada elemen-elemen yang digunakan dalam pengembangan website. Teknik maupun fitur teknologi yang sering kali menyertai website Web 2.0, antara lain:

1. Rich Internet Application.
Rich Internet Application atau disingkat RIA merupakan aplikasi website yang memiliki fitur dan fungsi seperti aplikasi desktop. Umumnya RIA dapat berjalan pada web browser biasa tanpa memerlukan instalasi software tertentu Keuntungannya, tentu saja menjadikan website Anda memiliki user interface yang lebih kaya dan responsif. Tentunya, RIA tidak hanya digunakan pada Web 2.0, penggunaan RIA sangat luas dan dapat digunakan untuk pengembangan website dengan keperluan yang bervariasi. RIA dapat diimplementasikan dengan menggunakan Ajax, Silverlight, Flash, dan lain sebagainya.

2. Folksonomy.
Merupakan sebuah metode untuk menciptakan dan mengatur tag yang menjelaskan dan mengategorikan content. Tag tersebut umumnya merupakan hyperlink yang akan mengarahkan Anda pada sekumpulan item yang berhubungan dengan tag tersebut Bentuk tag tidak selalu harus berupa teks, tetapi dapat juga berupa image. Sekumpulan tag yang saling terkait dengan persamaan bentuk sering juga disebut dengan tag cloud, umumnya tag cloud memiliki 30 hingga 150 tag.

3. Mashup.
Merupakan aplikasi web yang melakukan kombinasi data yang berasal dari lebih dari satu sumber, disajikan dalam satu content. Contoh Web 2.0 yang menggunakan mashup adalah Google Maps, yang menggabungkan data dari Google Maps sendiri bersama data real estate dari Craigslist (sebuah jaringan komunitas online). Metode pengambilan data dari sumber lain dapat menggunakan web feed (RSS atau Atom), web services, ataupun screen scraping.

4. Software Wiki/Forum.
Software wiki ataupun forum digunakan untuk membantu pengguna menciptakan contentnya sendiri dan berkolaborasi satu sama lain. Contohnya kembali pada Wikipedia, di mana Anda dapat dengan mudah menciptakan dan mengubah content sebuah artikel.

5. Syndication.
Umumnya syndication menyediakan web feed dari sebuah website untuk para penggunanya, sehingga pengguna dapat mengetahui content terbaru tanpa perlu mengunjungi web tersebut. Dengan demikian, pengguna dapat mengetahui news terbaru sebuah website, ataupun pesan terbaru pada sebuah forum. Format syndication yang umum digunakan adalah RSS ataupun Atom.
Kebutuhan lain dari syndication adalah untuk sebuah komunitas saling berkolaborasi, misalnya syndication dapat digunakan pada Wikipedia agar pengguna dapat memonitor perubahan yang terjadi pada content.

Teknologi tentu akan semakin berkembang untuk mendukung revolusi yang dibawa oleh Web 2.0. Konsep Web 2.0 membentuk komunitas jaringan social sehingga semua orang dapat berperan serta di dalamnya, tentunya hal ini semakin membutuhkan user interface berbasis web yang mudah, agar content dapat diciptakan tidak terbatas oleh mereka yang memiliki skill dan pengetahuan tertentu Semua orang yang dapat mengakses sebuah website Web 2.0, memiliki peran serta dalam pengisian content.

Kebutuhan ini mengarahkan teknologi untuk mewujudkan user interface pada aplikasi website untuk menjadi semudah user interface pada aplikasi desktop. Mungkin di masa yang tidak terlalu jauh lagi, bekerja dengan spreadsheet, word proccesor, ataupun presentasi slide-show merupakan pekerjaan umum yang dapat dilakukan aplikasi website, di mana dokumen-dokumen tersebut dapat dikelola bersama oleh suatu komunitas jaringan sosial. Setidaknya hal ini telah dirintis oleh Google dengan Google Docs, yang juga menerapkan Web 2.0. Web 2.0 seakan merupakan sebuah contoh demokrasi “dari rakyat dan untuk rakyat”, yang dalam konteks Web 2.0 menjadi “dari pengguna untuk pengguna”. Semakin banyak pengguna web, semakin banyak pula kontribusi yang diberikan untuk membangun website Web 2.0.


sumber : http://putroweb.blogspot.com/2009/02/teknologi-yang-digunakan-pada-web-20.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar